Cintaku Pada Rumahmu

Bacaan: Yohanes 2:13-22 Oleh: Pdt. Andri Purnawan Cinta yang sejati mentransformasi dan menyempurnakan, tak hanya membuai dan membuat nyaman. Cinta kepada Rumah Allah tak berarti tunduk takzim dalam jeratan sistem keagamaan yang dibangun oleh manusia, melainkan menggelorakan kesadaran pada yang hakiki, yakni Allah memberi anugerah dan merangkul umat manusia. Perintah Yesus agar rumah Bapa tidak dijadikan tempat berjualan, tidak berhubungan dengan larangan menjual buku di kolportage, atau makanan di kedai gereja. Penjualan buku dan makanan di gereja diselenggarakan dalam rangka mempermudah jemaat, bukan mempersulit. Sementara “pasar resmi” bait Allah merepresentasikan kenyataan eksploitatif lembaga agama terhadap pemeluknya. Bait Allah merupakan simbol kehadiran Allah di tengah umat manusia. Lalu mengapa Yesus yang adalah “Sang Bait Allah Sejati” harus murka terhadap religious market place di Yerusalem? Jawabnya adalah karena di bait suci terd...